Posts

https://www.jurnalflores.co.id/editorial-jf/amp/77612935614/kumpulan-puisi-terbaik-karya-lodocia-pandang

Image
1. Aku Ingin Aku ingin menjadi cahaya yang memancar diantara bayangan malam yang pekat. Menjadi sinar disetiap jalan yang penuh rintangan, dan menjadi cahaya yang hangat. Aku ini langkah ku selalu bersamamu agar cahaya itu bersinar. Aku ingin memecahkan gelap disetiap sudut, dan celahnya. Aku ingin mengakhiri malam dengan cahaya yang bersinar. Aku ingin dalam pelukanmu menjadi cahaya tuk menghangatkan agar cinta menjadi tak terbatas. 2. Laksana Embun Pagi Di peraduan cahaya, laksana embun pagi berseri.  Lembutnya bagaikan sentuhan, hati pun merona.  Dalam setiap titik, ada cerita yang berseri, Menyulam harapan dalam dunia yang abadi. Butir demi butir, bagai tarian tak ternilai. Inspirasi mengalir, dalam rimba kata.  Laksana kisah yang abadi, dalam setiap titik. Tetesan embun, menyapa pagi yang asa. Dalam pagi yang sunyi, laksana puisi tercipta, Menggugah jiwa, menyapamu dan aku. Laksana embun pagi, kisah yang mengalir, Menghadirkan keindahan, dalam detik yang tiada terhitun

Dua cerpen karya Lodocia Pandang

Image
NAMA: Lodocia Pandang Cerpen 1  KISAH RINA Malam ini menjadi lebih panjang dan menghabiskan energi. Aku duduk terdiam di pojok kamar dengan berusaha memproses segala emosi. Tisu terakhir telah kuyup oleh air mata. Aku tidak ingin bertemu pagi lagi. Sepertinya aku hanya ingin malam makin panjang dan tak berkesudahan. Aku Rina gadis remaja yang sekarang kelas 3 SMA. Anak dari seorang ibu yang berjuang mati matian melahirkan Ku. Aku tidak  tahu siapa ayahku, ibu tidak pernah menceritakannya, seolah-olah ada hal yang disembunyikan,  dan aku tidak pernah memaksa ibu untuk menjawab setiap kali aku bertanya.  Rina sayang..... (Itu suara ibu.  Sepertinya ibu barusan  pulang dari jualan nasi goreng keliling). Ia ibu...ko. kok ibu pulangnya malam?......? Ia Bu... Sayang kamu belum tidur.. Ini rina mau tidur sudah Bu.... Sayang kamu tidak apa- apa,... Ia Bu, rina ngantuk.... Suara kamu kenapa rina... Emmm... Aku pun menarik selimutku sampai menutup kepalaku. Aku berusaha untuk tidak mendengar lag

Kumpulan puisi terinspirasi_karya Lodocia Pandang

Image
1. PUJIAN UNTUK MAMA Di setiap langkah aku melihat keajaiban di matamu. Cahaya bintang menerangi malamku. Ma, kamu adalah pelita di kegelapan, kamu memberi arahan dalam kebingungan. Ma, kamu adalah pahlawan hidupku        dalam pelukanmu aku merasa aman.       Dalam senyumanmu aku menemukan kedamaian. Kata-katamu sederhana, kamu selalu menjadi tempat terbaik untuk pulang. Dalam setiap doa yang kamu panjatkan aku merasakan cinta yang tiada habisnya, Ma. Selalu siap berkorban tanpa pamrih. Kamu adalah teladan cinta yang abadi. Begitu banyak cerita yang terukir di ingatan kita. Demi cinta yang tak pernah pudar itu kamu mengajariku kesabaran dan pengertian. Ma, kamu adalah guru terbaik dalam hidupku. Terima kasih Ma atas semua yang Mama berikan, Kasih sayangmu tak pernah pudar, meski waktu terus berjalan. Kamulah pilar kokoh dalam keluarga, kamulah sumber inspirasi dan kebahagiaan dalam hidupku. Dengan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata  yang tak pernah habis, Aku ucapkan ter

Dua Puisi Menyentuh Jiwa, karya Lodocia Pandang

Image
1.Penindasan Jiwa dalam Gelap Dalam kegelapan malam yang sunyi, kisah kita terkoyak sembarangan. Poster pertunangan terkoyak menjadi saksi. Pengembaraan yang hampa, hati yang terluka karena kesedihan. Di jantung gurun pecahan bening mengalir. Tadinya hampir bahagia kini perlahan remuk. Diam-diam hatiku tertutup nafsu. Karena aku tak mampu menyelesaikan cerita yang tak terselesaikan.  Benda tajam mendekat, darah berceceran, Kebahagiaan dan kesedihan bercampur menjadi satu. Diam adalah yang terbaik, pikirku. Meskipun janji suci akan tetap menjadi jam yang kokoh tetapi Itulah waktu, akhir cerita kita. Pengantin wanita meninggal tak berdaya, karena pengkhianatan, dan aku hanya bisa melihat tanpa suara. Tetapi aku bercerita, leluhur kesakitan dalam jiwa, dalam keheningan di malam yang gelap, yang menutupi luka terdalam bahwa Kau pengkhianat, Kau meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh.  Di lubuk hati kisah kita meninggalkan bekas yang menyakitkan. Dalam bisikan angin malam yang dingin Aku

Kumpulan puisi_ Lodocia Pandang

Image
1. Abadikan Cinta Di Puncak langit biru diraih oleh cinta yang tak tertandingi. Kaulah gunung kokoh yang menyimpan kehangatan dalam jiwa. Kedua lembah runtuh, air mata mengalir mengairi tanah gurun. Tetapi cintamu, bagaikan gunung, kuat dan teguh. Menembus cinta abadi. Menjadi cahaya dalam sukma. Di puncak tertinggi, sinar matahari menyinari jalan kehidupan yang terjal. Kau adalah gunung yang tinggi. Menjadi pilar kekuatan dalam badai dan kekacauan. Kesetiaan yang tak tergoyahkan di puncak gunungmu Bunda, Cinta yang abadi di setiap langkah. Engkau adalah gunung yang tak kunjung turun. Bunda pelindungan dalam cobaan dan kesedihanku. 2. BAYANGAN MIMPI Di aliran sungai yang tenang, bagaikan air mengalir di hati. Bayangan mencerminkan mimpi, antara cahaya dan redup. Aku hanyalah  bintang kecil yang berusaha memancarkan terang. Di bawah sinar bulan, bayangan melayang di atas air, bagaikan cermin kehidupan, yang mencerminkan rahasia dan keinginan. Di luar itu, malam yang hening dan tenang, m

MELODI KASIH DARI SANG AYAH

Image
Dalam medan perang, kau kapten terkuat.  Penuh keberanian, maju tak terhentikan. Engaku setia mendampingi, dan memberi kekuatan. Meski aku selalu mengecewakan tapi marah tak pernah kau ucapkan. Janji- janji mu suci, sungguh kau tepati. Cinta mu abadi, dari hatimu mengalir darah keberanian untuk ku. Engkau prisai yang melindungi serangan luar, pembimbing setia. Sikap keras mu kau tanamkan pada ku tuk melawan yang salah. Engkau guru bijak, ajaranmu berharga. Kau bukakan pintu hati saat aku terjatuh. Aba-aba mu tegas, kau selalu membangunkan aku dari mimpi tuk meraihnya. Dukunganmu nyata tiada henti, dalam setiap langkah ku. Engkau cinta pertama yang tak akan terganti. Engkau enggan melihat ada air mata penyesalan pada dua dinding pipi anak perempuan mu. Engkau akan menghukum dengan tegas bagi yang berani menyakiti anak perempuan mu. Pahlawan sejati yang selalu hadir pada sikap tegasku.

Bagian dari Masa Gelap

Image
Di malam gelap, langkah terlarang terlukis. Kita berimajinasi bersama dalam kegelapan. Membohongi dan melukai adalah teman.  Bahagia dipelukan dosa. Ah, dasar manusia terhina! Tertawa  diantara air mata yang terseduh, Mengalirnya deras, selalu sadar namun berani mengulanginya! Selalu bersumpa tapi nafsu menggoyakan tekad. Kaki selalu melangkah pada jalan salah. Angkah umur menari di keheningan. Waktu berakhir dan luka menyisahkan cerita. Terbangun menangisi duka yang terpendam. Dikaum berikutnya sejarah terukir, sebagaian menertawi jejak itu, bahkan meludahi. Bahwa sebelumnya ada cerita yang lebih buruk.