Dua Puisi Menyentuh Jiwa, karya Lodocia Pandang

1.Penindasan Jiwa dalam Gelap

Dalam kegelapan malam yang sunyi, kisah kita terkoyak sembarangan. Poster pertunangan terkoyak menjadi saksi. Pengembaraan yang hampa, hati yang terluka karena kesedihan.

Di jantung gurun pecahan bening mengalir. Tadinya hampir bahagia kini perlahan remuk. Diam-diam hatiku tertutup nafsu. Karena aku tak mampu menyelesaikan cerita yang tak terselesaikan. 

Benda tajam mendekat, darah berceceran, Kebahagiaan dan kesedihan bercampur menjadi satu. Diam adalah yang terbaik, pikirku. Meskipun janji suci akan tetap menjadi jam yang kokoh tetapi Itulah waktu, akhir cerita kita.

Pengantin wanita meninggal tak berdaya, karena pengkhianatan, dan aku hanya bisa melihat tanpa suara. Tetapi aku bercerita, leluhur kesakitan dalam jiwa, dalam keheningan di malam yang gelap, yang menutupi luka terdalam bahwa Kau pengkhianat, Kau meninggalkan luka yang tak kunjung sembuh. 

Di lubuk hati kisah kita meninggalkan bekas yang menyakitkan. Dalam bisikan angin malam yang dingin Aku tak akan merindukan lagi hangatnya pelukanmu.  

Hanya kehampaan saat kau meninggalkanku, kepingan hatiku yang hancur bertebaran, Kesedihan tak terlukiskan lagi. Kekosongan mengembara, aku menemukan kerinduan yang tak pernah pudar.

Biarkan malam menjadi saksi ada sebuah kisah yang menindas jiwa dalam kegelapan yang menyelimuti. Inilah akhir cerita kita, keheningan yang mengikat, mengingat semua detik, luka yang memberiku kekuatan baru.
Inilah akhir dari kisahku...



2.PILIHAN TERBAIKKU

Di lautan biru cinta yang pilu,  kamu ibarat bintang yang menerangi gelapnya malam.    Aku terpesona dengan pesona matamu yang melukiskan cerita indah di hatiku. Kamu adalah pilihan yang tiada tara, bagaikan melodi yang menyatukan harmoni. 

Setiap nafas, setiap detak jantung, hanya untukmu, cinta yang tiada duanya. Dalam pelukanmu aku menemukan surga yang tak tertandingi di bumi. Kita dipersatukan oleh kehangatan cinta, bagaikan dua jiwa yang tak terpisahkan.

Kau, pangeran kisah cinta, yang membangunkanku dari kegelapan malam. Bersama-sama kita menari di atas awan, Kita berlayar di langit emosi yang tak berbatas. Setiap sentuhanmu adalah bait puisi yang mengalir indah di jiwa. Kamu adalah pilihan terbaikku, cinta abadi di setiap langkah hidupku.

Dalam pelukanmu, aku merasa lengkap, seperti puzzle yang akhirnya tersusun sempurna. Kita adalah dua bagian dari satu kesatuan yang tidak akan pernah terpisahkan oleh waktu. 

Bersama kita akan menemukan dunia dalam cinta yang mengalir selamanya. Kamu adalah pilihanku, cinta sejati yang akan aku bawa dalam hatiku sampai akhir.
Kau adalah hatiku yang memilihmu.

Ocik Lodocia......


Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan puisi terinspirasi_karya Lodocia Pandang

AKU YANG BANGKIT MERAJUT KISAH

Dua cerpen karya Lodocia Pandang