https://www.jurnalflores.co.id/editorial-jf/amp/77612935614/kumpulan-puisi-terbaik-karya-lodocia-pandang




1. Aku Ingin
Aku ingin menjadi cahaya yang memancar diantara bayangan malam yang pekat. Menjadi sinar disetiap jalan yang penuh rintangan, dan menjadi cahaya yang hangat.
Aku ini langkah ku selalu bersamamu agar cahaya itu bersinar. Aku ingin memecahkan gelap disetiap sudut, dan celahnya. Aku ingin mengakhiri malam dengan cahaya yang bersinar.
Aku ingin dalam pelukanmu menjadi cahaya tuk menghangatkan agar cinta menjadi tak terbatas.

2. Laksana Embun Pagi
Di peraduan cahaya, laksana embun pagi berseri. 
Lembutnya bagaikan sentuhan, hati pun merona. 
Dalam setiap titik, ada cerita yang berseri,
Menyulam harapan dalam dunia yang abadi.
Butir demi butir, bagai tarian tak ternilai.
Inspirasi mengalir, dalam rimba kata. 
Laksana kisah yang abadi, dalam setiap titik.
Tetesan embun, menyapa pagi yang asa.
Dalam pagi yang sunyi, laksana puisi tercipta,
Menggugah jiwa, menyapamu dan aku.
Laksana embun pagi, kisah yang mengalir,
Menghadirkan keindahan, dalam detik yang tiada terhitung.

3. Jeritan Kaum Bawah
Di ruang kekuasaan yang sunyi,
Sssstttttt, bisikan konspirasi bergema.
Hhhahhhh, gelak tawa parah elite menggelegar.
Sssstttttttttt, keheningan kebenaran yang terpendam,
keraguan memenuhi benak mereka.
Janji-janji kosong, menjadi medan perang, 
kepentingan pribadi menari di atas etika,
kekuasaan menjadi titik penentu.
Di tengah keramaian,
Jeritan mereka tertahan
Dengan derasnya aliran informasi,
menutupi kebenaran dengan tabir kebohongan.
Ssssttttttt, suara keadilan dipinggirkan,
Hhhahhhh,, para elite menyemangati pengepungan
Sssstttttttttt, suara keheningan disuarakan,
drama terus berlanjut di malam yang gelap.
Mereka berharap bintang perubahan bersinar,
Menantikan fajar baru keadilan dan kebenaran, 
Sssstttttttttt, harapan tidak akan pernah padam,
sampai keadilan ditegakkan.

4. Pesona Biru dalam Diri
Di pinggir pantai, birunya laut memikat dengan pesonanya yang tak ada habisnya. Luasnya lautan mengundang jiwa-jiwa yang haus. Namun, di balik pancaran cahaya indah itu tersimpan keheningan mendalam yang menyembunyikan rahasia tak terarah. 

Di tengah laut terdapat kedalaman yang tak terukur, terkadang tenang bagaikan embun pagi yang menyejukkan, namun terkadang mengamuk dengan amukan yang memukau, bagaikan badai yang menerjang dengan dahsyatnya.

Lautan tenang penuh badai, keindahannya tetap abadi
Di tengah kekacauan dan kekuatan. .


5. Nyata Dalam Imajinasi
Aku bermimpi melayang menggapai gunung Ranaka.
Aku peluk ujungnya dengan lembut.
Melayang dengan bantuan angin hesssssssss.
Saat aku mendarat begitu takjub aku pada alam sekitar Ranaka seolah memandang kemegahannya.
 
Dalam mimpi aku bercerita tentang gunung Ranaka kepada burung-burung bersayap indah. Aku menjadi saksi  mata dalam mimpi ketika  kicauan  burung bersiul sustttt.

 6. Ketika Semua Berpendapat
Kudapati Anjing  berbicara dengan kucing.
Dalam keseriusannya berdialog tentang  perbedaan.
Kucing pun menari indah mengisi kekosongan.
Anjing menjadi kaku. Langkah gemetar,
melemas ingin kekuatan.
Mencari jejak  langkah  kucing.

7.  Aku dan Bidadari
Aku adalah salah satu jelmahan tujuh bidadari yang pernah turun ke bumi yang menggempar seisi jagat.
Kecantikanku adalah nyata dalam setiap benang-benang sutra.
Yang di rawat tuk dirajut menjadi kain.
Aku adalah bidadari tapi aku tidak sombong sebab, kesombongan dapat mencelakai diri sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Kumpulan puisi terinspirasi_karya Lodocia Pandang

AKU YANG BANGKIT MERAJUT KISAH

Dua cerpen karya Lodocia Pandang